Madrid - Carlo Ancelotti menepis dugaan bahwa tugas utamanya di Real Madrid adalah untuk membawa "angin perdamaian" terhadap hubungan antarpemain di klub itu, menyusul kepergian Jose Mourinho.
Setelah tiga musim, Mourinho sepakat berpisah dengan Madrid di akhir musim 2012/13. Hijrahnya Mourinho dilaporkan sudah memicu keretakan di tubuh 'Si Putih', khususnya ruang ganti pemain.
Disharmonisasi itulah yang diduga sudah membuat Presiden Madrid Florentino Perez memprioritaskan Ancelotti untuk menjadi entrenador baru. Pasalnya, pria Italia berusia 54 tahun itu dikenal memiliki reputasi sebagai pelatih yang punya pendekatan personal bagus kepada para pemain yang pernah ia tangani.
Maka, kedatangan Ancelotti ke Santiago Bernabeu pun turut disertai label "Pembawa Perdamaian", "Penjaga Perdamaian", atau "Juru Damai". Sebutan ini ditanggapi Ancelotti dengan senyum lebar.
"Belum pernah ada yang memanggilku juru damai sebelumnya, baru kali ini," respons Ancelotti di ESPN.
"Aku adalah seorang pelatih, aku ingin memiliki hubungan baik dengan semua pemain. Aku selalu memiliki hubungan yang baik dengan seluruh pemain. Aku akur dengan mereka semua."
"Aku pikir Madrid tidak butuh seorang juru damai. Tetapi itu bukan istilah yang buruk, bagus juga, terima kasih atas sebutan tersebut," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar