Kamis, 27 Juni 2013


Jakarta - Kekerasan terhadapi wasit dilakukan oleh seorang pemain Persepar Palangkaraya pada pertandingan kompetisi Indonesian Premier League (IPL) kemarin. Sejumlah perangkat pertandingan juga mengaku gajinya belum dibayarkan.

Dalam laga melawan PSLS Lhokseumawe di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, hari Rabu (26/6/) sore, kiper Persepar Sukasto Efendi terlihat menyerang wasit sampai jatuh, tak lama setelah gawangnya dibobol pemain tuan rumah di menit-menit terakhir.

Sukasto marah karena menganggap gol tersebut tidak sah lantaran terjadi handball. Seusai pertandingan yang dimenangi tuan rumah dengan skor 2-0 itu penonton PSLS geram dan sempat melakukan pelemparan ke arah lapangan.

11 Wasit LPIS Belum Digaji Selama Dua Musim

Sementara itu, kemarin malam sebanyak 11 perangkat pertandingan termasuk wasit dari kompetisi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) mendatangi kantor PSSI untuk melaporkan nasib mereka yang mengaku belum mendapatkan gaji selama dua musim.

"Kami datang ke sini ingin menuntut hak kami. Kami belum dibayar sejak musim lalu hingga beberapa bulan ini," ujar salah satu wasit yang enggan disebutkan namanya itu.

Ke-11 wasit tersebut merupakan wasit, pengawas pertandingan dan asisten dari kompetisi Divisi Utama dan IPL. Menurut data yang diberikan mereka, untuk wasit Divisi Utama, LPIS menunggak gaji sebesar Rp 1,7 miliar, bahkan untuk IPL bisa mencapai Rp 4 miliar.

"Kenapa kami baru melaporkan sekarang, karena kami sudah cukup sabar. Kami sudah berusaha menemui mereka, tapi jawabannya hanya janji-janji yang sampai sekarang tidak terpenuhi. Akhirnya kami memilih mogok untuk tidak memimpin pertandingan sejak beberapa waktu lalu."

Ia menambahkan, selama ia dan rekan-rekannya mogok memimpin pertandingan, LPIS telah menggunakan wasit lokal di daerah yang tidak memiliki lisensi apapun.

"Makanya kami juga sekaligus melaporkan kepada Komdis dan PSSI untuk membantu kami dan menekan LPIS melunasi gaji kami," cetus dia.

Saat berita ini diturunkan belum diperoleh keterangan dari pihak LPIS karena belum menjawab saat dihubungi via telepon.

0 komentar:

Posting Komentar