Kamis, 27 Juni 2013


Jakarta - Komisi Disiplin PSSI belum mau memutuskan soal kasus perusakan bus Persib Bandung di Jakarta akhir pekan lalu. Mereka masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan mengatakan, hari ini memang pihaknya memanggil kedua klub untuk dimintai keterangan terkait kejadian hari Sabtu (22/6) lalu, ketika semestinya mereka bertanding di Stadion Gelora Bung Karno, tapi batal gara-gara bus Persib dirusak oleh sekelompok orang.

"Hari ini Komdis memanggil Persib dan Persija dalam persidangan yang terpisah. Yang pertama, Persib dan yang kedua Persija. Kedua belah pihak memberikan versi masing-masing," ujar Hinca di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Salah satu hal yang disebut Hinca menarik adalah, kabarnya ada seorang liaison officer (LO) Persija untuk Persib, bernama Muhsin, yang berada di bus tersebut. Dari dia diharapkan diperoleh keterangan yang signifikan dalam penyelidikan kasus ini.

Namun menurut Hinca, pihaknya belum bisa mengambil keputusan kongret soal kasus tersebut. Komdis dalam kasus ini hanya meminta pertanggung jawaban kepada Panpel, sedangkan aksi perusakan bus Persib adalah wilayah kepolisian.

"Kami melihat itu sebagai peristiwa kriminal kota dan pihak kepolisian sedang menginvestigasi. Komdis menunda mengambil keputusan sampai ada hasil investigasi dari pihak kepolisian. Kami melihatnya sebagai kriminal kota yang tidak lazim dalam sepakbola," papar Hinca.

"Komdis melihat Panpel harus bertanggung jawab sebagai tuan rumah. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada tim tamu selama berada di sini, mulai datang dan pergi itu tanggung jawab panpel sebagai tuan rumah. Di situlah wilayah Komdis.

"Ketika ada perusakan dan pelemparan batu itu wilayah hukum negara, dimana polisi harus ambil porsi sebagai penegak hukum. Tapi hasil itu akan memberi bukti nyata kepada Komdis untuk melihat tanggung jawab Panpel minggu depan, sambil menunggu bukti dari Persib," simpulnya.

0 komentar:

Posting Komentar