Fortaleza - Italia sungguh-sungguh dalam kondisi tak ideal jelang laga sengit dengan Spanyol. Saat lini belakang mereka tengah jadi sorotan karena sering kebobolan, di depan mereka kehilangan Mario Balotelli.
Baru setahun terlewati, mungkin belum hilang dari ingatan pemain Italia bagaimana mereka dibuat tak berdaya oleh Spanyol di final Piala Eropa 2012. Pada pertandingan yang digelar di Kiev itu, Gli Azzurri menelan kekalahan telak dengan skor 0-4.
Maka saat Italia kembali berjodoh dengan Spanyol di semifinal Piala Konfederasi, tak banyak yang berani menjagokan Italia bakal bisa membalas hasil pertemuan sebelumnya dan mendapat tiket ke partai puncak. Alasannya bukan sekadar apa yang terjadi di Ukraina setahun lalu, tapi juga penampilan kedua tim di fase grup dan kondisi skuat masing-masing.
Satu masalah terbesar yang dihadapi Italia adalah lini belakang mereka yang terlalu sering kemasukan gol. Tiga pertandingan dilalui di Grup A, gawang Gianluigi Buffon dijebol delapan kali: satu oleh Meksiko, tiga dibuat Jepang dan empat kali digelontor Brasil.
Kemasukan delapan gol di tiga pertandingan bukan kondisi normal untuk tim seperti Italia. Meski kedatangan Cesare Prandelli dianggap memberi perubahan besar di Gli Azzurri, yang membuat mereka tampil lebih atraktif, Italia tetaplah tim yang punya tradisi lini belakang tangguh.
"Ini bukan tim Italia yang menggunakan 'catenaccio', di mana tujuh sampai delapan pemain berkumpul membantu pertahanan. Ini adalah Italia yang penuh dengan pemain yang memiliki kemampuan teknis, dengan Pirlo berada di sana menyatukan tim ini. Ini jelas adalah Italia yang berbeda, tapi yang penting adalah kami menjaga gaya permainan kami sendiri," sahut bek Spanyol, Alvaro Arbeloa dalam konferensi pers jelang laga.
Italia yang lebih menyerang disebut pemain belakang Real Madrid itu justru akan memberi keuntungan buat Spanyol. Asumsinya, dengan begitu ada lebih banyak ruang kosong di barisan belakang.
"Saya tidak tahu. Saya tidak berpikir mereka akan jadi tim yang sama seperti yang kami hadapi di final Piala Eropa. Mereka lebih lepas dan ingin lebih mengusai bola, jadi itu justru lebih baik buat kami," lanjut Arbeloa.
Masalah lain yang dihadapi Italia adalah ketiadaan Balotelli di lini depan. Super Mario sudah dipulangkan ke Italia setelah dia mengalami cedera otot.
Ketidakhadiran Balotelli akan jadi kehilangan terbesar Italia karena dia adalah penyerang terbaik yang mereka punya saat ini. Selalu jadi starter di tiga pertandingan fase grup, Balotelli mencetak dua gol ke gawang Meksiko dan Jepang. Selain itu dia juga mencatatkan satu assist.
Untuk mengisi posisi Balotelli, Prandelli mungkin akan memberi Stephan El Shaarawy kesempatan bermain sebagai starter. Sebelumnya, striker AC Milan itu dua kali dimainkan di fase grup sebagai pengganti. Sementara rekan El Shaarawy di lini depan berpeluang diberikan pada Alberto Gilardino.
Selain Balotelli, Italia juga dipastikan tidak diperkuat Ignazio Abate yang mengalami dislokasi bahu. Sementara satu pemain belum bisa dipastikan kondisinya adalah Riccardo Montolivo yang juga mengalami cedera saat berhadapan dengan Brasil.
Spanyol? Mereka meraih hasil 100% kemenangan di fase grup dengan agregat 15-1. Dan Del Bosque sejauh ini tak punya laporan pemain cedera dari staff medisnya.
0 komentar:
Posting Komentar